Kamis, 26 Januari 2017

Latihan Aikido yang mana yang terbaik?




Macam dan Aliran AIKIDO 
oleh
Prawira Widjaya
Penerima budi baik 
GM Ueshiba Morihei (1967)
dan dipercaya sebagai
Representative Aiki Doshu 
Ueshiba Kisshomaru (1977)

Banyak orang, bahkan pelatih 
Aikido sekarang, yang tidak 
tahu bahwa Grand Master 
Ueshiba Morihei (cara yang 
betul menyebut nama beliau, 
bukan Morihei Ueshiba) 
sesungguhnya mengajarkan 
dua ilmu, yaitu AIKI dan WAZA

Bahkan WAZA ajaran 
GM Ueshiba Morihei-pun ada 
dua macam, yaitu 
waza kreasi spontan 
berlandaskan AIKI 
dan waza dengan bentuk baku 
yang berasal dari ajaran 
GM Takeda Sokaku / 
GM Daitoryu Jujutsu 
(tetapi sudah agak diubah).

GM Ueshiba Morihei, sewaktu 
muda, belajar aneka macam 
ilmu beladiri dan ilmu spiritual, 
antara lain Daitoryu Jujutsu 
(atau Daitoryu Aiki Jujutsu) dan 
Omoto-kyo (ajaran spiritual 
Omoto).

Pada masa pembelajaran 
Omoto-kyo, GM Ueshiba 
Morihei mendalami arti dan 
manfaat perpaduan ki-shin-tai /
shin-shin dan ki musubi / go'i  
(yang ada dalam segala 
kegiatan / kehidupan 
sehari-hari manusia sejak 
zaman dulu), yang membuat 
beliau mampu menciptakan 
ilmu gerak yang lebih 
welas-asih dan tanpa gaya / 
bentuk / jurus (kreasi spontan) 
– dan ternyata dapat kami 
(Prawira dan murid-murid 
Olahraga AIKI-DO / Olahraga 
AIKI & HANBO) buktikan 
bermanfaat banyak,  
bahkan jika perlu, dapat 
dipakai untuk melakukan 
beladiri nyata secara mudah - 
sederhana, tanpa perlu latihan 
lama menghafal dan berlatih 
aneka bentuk waza / jurus.

Dulu, ketika mengajarkan ilmu 
beliau ke para penganut agama 
sekte Omoto (Omoto-kyo), 
GM Ueshiba Morihei tidak 
memakai sistim tingkat 
(Kyu-Dan), karena cara belajar / 
berlatih ki-shin-tai / shinshin 
dan ki musubi / go'i tidak sama 
dengan cara pelatihan WAZA  
(hafalan) yang punya bentuk 
baku dan perlu waktu lama.

Sebelum memakai nama 
AIKI DO, GM Ueshiba memakai 
beberapa nama lain, misalkan 
AIKI BUDO.
Semua nama memakai 
nama depan AIKI ()  yang 
beliau artikan sebagai:
1. Mengumpulkan () KI () 
     dalam diri (lewat latihan  
     ki-shin-tai) yang berlanjut 
     ke ki no nagare (mengalirkan 
     KI dalam tubuh atau keluar 
     tubuh).
2. Mengharmoniskan () 
     KI () diri-sendiri dengan 
     KI pihak lain (terutama 
     yang menjalin interaksi 
     dengan KI diri-sendiri) –  
     bukan sebaliknya (seperti 
     dalam Aikido / the way of 
     harmony, yang menyuruh
     "uke" / pihak lain / teman
     latihan untuk berpadu 
     harmonis dengan KI "nage"
     (karena GM Ueshiba 
     Morihei adalah orang yang 
     realistis dan rasional).

Pada zaman itu istilah DO 
(cara / jalan) lebih populer 
daripada JUTSU (ilmu) karena 
dianggap menunjukkan sifat 
yang tidak brutal.
Karena itu kemudian 
GM Ueshiba Morihei menyebut 
ajaran beliau, baik yang AIKI 
maupun yang WAZA (yang 
berasal dari Daitoryu Jujutsu) 
dengan nama AIKI DO atau  
The Way of AIKI (yang 
kemudian secara keliru 
diterjemahkan sebagai The 
Way of Spiritual Harmony dan 
disingkat menjadi The Way of 
Harmony - tetapi, karena tidak 
menyelami arti huruf kanji dan 
tidak paham bahasa Inggris, 
terjemahan ini dianggap OK 
oleh banyak pelatih Aikido 
Jepang).

Berhubung sudah jarang yang 
paham AIKI (ki-shin-tai dan 
ki musubi) seutuhnya, latihan 
AIKI hampir punah, hanya 
dijadikan pemahaman secara 
teoritis, apalagi latihan WAZA 
lebih disukai orang dan 
menguntungkan (mendatangkan 
uang dan kepopuleran).

Pada masa kini, pelatihan 
AIKIDO (pelatihan WAZA 
dengan sistim KYU-DAN) di 
Jepang diajarkan oleh banyak 
aliran / world headquarters 
dengan cara latihan – 
kurikulum – tujuan yang 
berbeda.
Secara umum ada 6 golongan:
(1) Golongan yang mengajarkan 
      AIKIDO model AIKI BUDO, 
      beladiri cara Jepang tempo 
      dulu, mis. Yoseikan Budo 
      dan Yoshinkan Aikido.
(2) Golongan yang bertujuan 
      untuk mempersehat tubuh 
      para peserta dengan 
      menambahkan pelatihan 
      Ki Atsu, yaitu: Shinshin toitsu
      Aikido. 
(3) Golongan yang bertujuan 
      meningkatkan kesportifan 
      dan keberanian diri untuk 
      mengakui kekurangan diri 
      melalui sistem olahraga dan 
      pertandingan, yaitu: 
      Shodokan Aikido (Tomiki 
      Aikido). 
(4) Golongan yang lebih peduli 
      pada pelestarian keindahan 
      gerak dan tradisi Jepang, 
      kurang peduli pada 
      kerealistisan & kerasionalan
      latihan / waza, dan tidak 
      peduli pada kebutuhan dan 
      kondisi nyata masa kini.
(5) Golongan yang memakai 
      unsur lain ke dalam ajaran 
      Aikido, misalkan mistik, 
      cara-cara keras, atau 
      cara-cara menarik (seperti 
      bentuk tarian waltz).

Pelatihan AIKI DO (the Way of 
AIKI) yang utamakan AIKI 
(ki-shin-tai dan ki musubi) pada 
umumnya, mempunyai urutan 
pelatihan:
1. Pelatihan ki-shin-tai / shin-shin.
2. Pelatihan ki no nagare.
3. Pelatihan ki  musubi / go'i.
4. Pemahaman aiki no nagare.
5. Terapan AIKI (kreasi spontan 
     solusi masalah nyata dan 
     kreasi waza spontan tanpa 
     bentuk baku / hafalan).
6. Pengkajian katame dan nage
     waza (supaya orang lebih  
     paham kenyataan dan cara 
     bertindak dengan akal sehat 
     - tidak asal meniru / gerak).

Latihan AIKIDO yang mana 
yang terbaik?
Pilihan terhadap sesuatu 
sangat subyektif.

Pilihan untuk orang yang suka 
keindahan gerak dan tradisi 
Jepang, boleh pertimbangkan 
latihan cara aliran Aikikai, 
aliran Shin'ei Taidō (yang 
didirikan oleh Noriaki Inoue - 
kemenakan GM Ueshiba 
Morihei), atau aliran Aikido 
lainnya.

Pilihan untuk orang yang suka 
olahraga dan pertandingan 
(untuk melatih mental dan 
karakter diri), boleh 
pertimbangkan latihan cara  
Prof. Tomiki Kenji, yaitu 
Tomiki / Shodokan  Aikido
(BUKAN Shudokan Aikido). 

Pilihan untuk orang yang suka 
dengan KI healing system 
(cara penyembuhan dengan KI), 
boleh pertimbangkan latihan 
cara Soke Tohei Koichi, yaitu 
Shin-shin toitsu Aikido yang 
mempunyai World Headquarters 
KI SOCIETY.

Pilihan untuk orang yang suka 
latihan Aikido dengan landasan 
KI, boleh pertimbangkan untuk 
latihan Shin-shin toitsu Aikido 
atau latihan AIKI DO (the Way 
of AIKI).

Pilihan untuk orang yang suka 
latihan untuk beladiri nyata, 
boleh pertimbangkan aliran-
aliran Aikido yang mengajarkan 
teknik-teknik Aikido tempo dulu 
(era sebelum Aikido) yang oleh 
Grand Master Ueshiba Morihei 
dinamai AIKI BUDO. Misalkan: 
Yoshinkan Aikido (yang didirikan 
oleh Soke Shioda Gosho), atau 
Yoseikan Aikido (yang didirikan 
Soke Minoru Mochizuki - ahli 
aneka beladiri Jepang).  Atau, 
pelatihan AIKI DO (The Way of 
AIKI.
 
Pilihan untuk kaum wanita, 
boleh pertimbangkan pelatihan 
AIKI DO (The Way of AIKI), atau 
pelatihan Aikido (The Way of 
Spiritual Harmony) yang cocok 
dengan karakter feminin (yang 
tidak suka kekerasan).

Pilihan untuk orang yang berusia, 
orang kurus, orang gemuk / 
gendut, boleh pertimbangkan 
pelatihan AIKI DO (the Way of 
AIKI) karena latihan AIKI DO 
tidak terhalang oleh bentuk fisik 
maupun kekuatan fisik.

Pilihan untuk pelajar, mahasiswa, 
dan kaum eksekutif / profesional, 
boleh pertimbangkan pelatihan  
AIKI DO (the Way of AIKI) karena  
latihan AIKI DO juga melatih cara 
berpikir dan bertindak 
(menghadapi dan menyelesaikan 
masalah) dengan kecerdasan 
akal sehat. Bukan dengan otot 
dan teknik beladiri.

Untuk SURABAYA, latihan  
AIKI DO (the Way of AIKI) 
baru ada di jalan 
Rungkut Asri Barat 10 no. 30.   
Telepon: 8700076. 

Pelatihan dilakukan sesuai 
dengan kondisi nyata, dan 
dilakukan tanpa upacara dan 
hal-hal yang dilarang agama 
(apapun).
Pelatihan dilakukan dalam 
bahasa Indonesia dan Inggris 
(untuk anggota / murid tamu 
expatriat dan murid senior 
calon pembina / instruktur).